Seketika
hati itu bergetar mendengar berita, tentang kisah yang entah kapan akan
kau tuai di masa depan. Tak usah penat, kau tak kan pernah sendiri
karena bukan dirimu satu-satunya pelakon kisah itu. Hanya saja sejenak
rasakanlah bagaimana perjuangan yang berat, ketika mata rantai belum
lagi utuh melingkar di hatimu. Menjaganya erat agar tak beranjak.
Lihatlah keping bohlam yang luluh di belakangmu.
Pelajarilah hal yang penting tentangnya, bahwa sesekali redup itu
manusiawi. Bukan mati. Tapi menghimpun kembali energi agar bisa lebih
lama menerangi.
Tataplah harimu, wahai engkau yang pernah berjanji
akan selalu menjaga semuanya. Mengayuh dengan sabar sampan itu hingga ke
pulau seberang.
Jangan lengah, sedikit saja celah kau bisa oleng.
Tak akan ada surga tanpa rasa sakit terlebih dulu. Itulah hidup. Kabar
gembiranya bahwa ia tak hanya sampai disini. Ada yang lebih abadi dari
sekedar menapak di bumi, menjunjung langit yang tinggi.
Surga. Ya, itulah terminal pemberhentianmu kelak, selamanya.
Maka bertahanlah hingga tiba masa, saat hatimu bergetar dan kau mampu menjelaskan semuanya. Padanya, juga pada-Nya.
~~a feeling that you named "secret"!
Mengukir Jejak
Hapuslah air matamu dengan berbaik sangka kepada Tuhanmu, hilangkanlah kebimbanganmu dengan mengingat semua nikmat Allah kepadamu (Aidh al-Qarni).
Senin, 28 Juli 2014
Langganan:
Postingan (Atom)